Warga Desa Kalipucang Wetan Gelar Istighosah Tolak Pembangunan Tempat Ibadah

    Warga Desa Kalipucang Wetan Gelar Istighosah Tolak Pembangunan Tempat Ibadah
    Aksi penolkan warga Desa Kalipucang Wetan dengan menggelar itighosah dan doa bersama, Jumat 2 Juli 2022 malam.

    BATANG,   Penolakan pembangunan tempat ibadah warga Desa Kalipucang Wetan dilakukan dengan menggelar istighosah.

    Aksi penolakan dengan istighosah atau doa bersama itu bertempat di halaman Kantor Desa Kalipucang Wetan, Jumat 1 Juli 2022 malam. Kegiatan istighosah dihadiri perwakilan tiga Ormas Islam, Forkopimcam dan berbagai dinas terkait

    Aksi penolakan warga dengan membuat beberapa spanduk yang terpasang di jalan raya menuju tempat istighosah.isinya antara lain 'Kalipucang Wetan Bersatu adalah Harga Mati, Keputusan Warga Menolak Jangan Paksa Untuk Menerima'.

    Lalu ada juga spanduk bertuliskan 'Kerukunan Warga adalah Rahmat Allah SWT, Hormati Kearifan Lokal, Adat Istiadat, dan Budaya yang Sudah Ada, Kalipucang Wetan Bersatu

    Pada Tahun 2014 sudah pernah ditolak oleh pak lurah, bahkan sampai ke Bupati Batang waktu itu. Tapi 2022, tiba-tiba dibangun lagi, "kata Saiful Rochman selaku Ketua RT 3 RW1, saat ditemui usai doa bersama.

    Ia mengatakan, dasar penolakan warga ada beberapa hal, yaitu pihak pembangun tidak ada sosialisasi hingga merusak fasilitas umum. Hal itu sempat menimbulkan keresahan warga. 

    Saiful mengatakan, bahwa di Desa Kalipucang Wetan sudah ada tiga organisasi Islam yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Rifaiyah. Baginya, tiga aliran itu sudah bisa mengakomodir warga. 

    "Sejak masuk ke sini gak ada unggah ungguhnya.  Tidak ada izin. Lalu, berbicara sendiri tidak punya warna (afiliasi ormas Islam). Kami khawatir,   karena saat ini banyak ajaran kurang sesuai aqidah, " jelasnya.

    "Pada 2014 sudah pernah ditolak oleh pak lurah, bahkan sampai ke Bupati Batang waktu itu. Tapi 2022, tiba-tiba dibangun lagi, "kata Saiful Rochman selaku Ketua RT 3 RW1, saat ditemui usai doa bersama.Ia mengatakan, dasar penolakan warga ada beberapa hal, yaitu pihak pembangun tidak ada sosialisasi hingga merusak fasilitas umum. Hal itu sempat menimbulkan keresahan warga. 

    Hingga akhirnya, warga memaksa pembangun melakukan sosialisasi pada 12 Maret 2022. Namun, warga tetap menolak. 

    Saiful mengatakan, bahwa di Desa Kalipucang Wetan sudah ada tiga organisasi Islam yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Rifaiyah. Baginya, tiga aliran itu sudah bisa mengakomodir warga. Sejak masuk ke sini gak ada unggah ungguhnya.  Tidak ada izin. Lalu, berbicara sendiri tidak punya warna (afiliasi ormas Islam). Kami khawatir,  karena saat ini banyak ajaran kurang sesuai aqidah, " jelasnya.

    Editor

    Lutfi Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    Doa Lintas Agama dari Polri untuk Indonesia...

    Artikel Berikutnya

    Dandim Batang Jenguk Anggota Yang Sakit...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kunjungan Kerja Kepala Keuangan Kodam Iskandar Muda ke Korem 012/TU
    Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 

    Ikuti Kami